Sabtu, 30 Desember 2017

Impian Tanpa Batas

          Seorang kaya raya dan banyak duit mengeluarkan jutaan rupiah untuk pendidikan seorang anak dalam sebuah pesantren yang serba mewah itu hal yang biasa. Dia bisa membeli fasilitas apapun sesuka hatinya demi sang anak. Bahkan pesantren menyediakan segala kebutuhan baik makanan, pakaian, maupun kebutuhan lain yang dikonsumsi para santri dengan cara membeli berapapun harganya. Pesantren model seperti ini hanya mampu dinikmati oleh oran-orang kaya.
           Pernahkah kita berpikir tentang cara memberikan fasilitas tersebut, tetapi penikmatnya bukan orang-orang kaya. Penikmatnya orang miskin, dhuafa, bahkan yatim. Impian inilah yang sedang penulis gagas. Membangun pesantren yang mewah dan fasilitas lengkap untuk orang-orang miskin, dhuafa, dan yatim. Mereka tidak perlu membayar dengan jutaan rupiah. Mereka bisa menikmati seluruh fasilitas yang kadang-kadang hanya bisa dinikmati oleh orang-orang kaya. 
           Melalui Pondok Pesantren Thoriqul Mukminin yang beralamat di Dusun Pragak, Desa Semanu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta penulis bermaksud mewujudkan impian tersebut. Informasi berikutnya hubungi HP/WA : 0812 157 0562.

Sabtu, 09 Desember 2017

Menyelamatkan Generasi



Suasana Dusun Pragak, Semanu, Gunungkidul, Yogyakarta
            Jika kita menelusuri sekitar 15 kilometer sebelah Timur kota Yogyakarta, maka sampailah pada sebuah pegunungan. Pegunungan ini sebagai bagian dari pegunungan seribu di pesisir Jawa. Pegunungan seribu lebih dikenal dengan sebutan gunung sewu.  Perjalanan dengan tanah bergunung-gunung dan jalan berkelok-kelok sangat indah untuk dinikmati. Setelah berjalan kurang lebih 45 menit, sampailah pada sebuah kota. Kota inilah yang disebut sebagai ibukota Gunungkidul. Kota ini bernama Wonosari. Sebagai kota tempat penulis berlari pagi ketika hari libur Sekolah Dasar.
            Perjalanan dilanjutkan ke arah Timur kurang lebih 6 kilometer, maka Anda akan sampai di sebuah dusun Nitikan. Dusun ini terkenal dengan kerajinan bambu sampai diekspor ke luar negeri. Perjalanan dilanjutkan ke arah Utara. Dalam waktu lima menit, Anda akan sampai pada sebuah perkampungan yang bernama Pragak atau biasa disebut dusun Pragak. Dusun inilah yang akan mengukir sejarah panjang perjalanan kaum dhuafa dan anak yatim dalam berjuang dengan segala kemampuan dan tenaga meraih sebuah cita-cita.
            Dusun Pragak, Desa Semanu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta sebagai titik awal berdirinya Pondok Pesantren Thoriqul Mukminin. Pesantren ini berkomitmen membangun semangat dan cita-cita kaum marginal, sehingga dapat menikmati pendidikan sebagaimana orang lain. Bahkan mereka bisa menikmati sarana pendidikan yang hanya bisa dinikmati oleh orang-orang berduit. Selain itu, seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, serta dampak negatif yang senantiasa mengancam  generasi muda, Thoriqul Mukminin hadir dalam rangka memberikan keteduhan pendidikan, bimbingan, dan latihan sebagai wahana membentengi  para santri dari pengaruh yang tidak menguntungkan.
            Mereka yang tidak punya cita-cita, putus sekolah, dan kurang bersemangat dalam menghadapi masa depan kami bangun, pompa, dan motivasi untuk bangkit dan berlari mengejar mimpi yang ingin diraihnya. Mereka tidak perlu berpikir tentang biaya hidup dan pendidikan. Allah maha kaya. Melalui orang-orang yang memahami pentingnya arti sebuah tolong menolong, Allah menggerakkan hati mereka untuk hadir di Thoriqul Mukminin membagikan sepotong kebahagiaan kepada para santri. Hidup penuh kesederhanaan dan tak patah semangat bersama para ustadz/ustadzah para santri dibimbing, dididik, dan dilatih untuk berani bercita-cita dan mengarungi samudera kehidupan tanpa putus asa.
Asrama Pondok Pesantren Thoriqul Mukminin
            Latar belakang keluarga para santri kebanyakan dari kalangan yang kurang menguntungkan. Tidak sedikit mereka yang ditinggal pergi sang ayah karena meninggal dunia maupun karena suka dengan wanita lain, sehingga terlantar. Jangankan bercita-cita, untuk mencukupi kebutuhan makan sehari-hari saja tidak cukup. Ada juga yang bapak dan ibunya utuh, tetapi dari sisi ekonomi sangat memprihatinkan. Padahal mereka anak-anak yang cerdas. Anak-anak yang mampu menjadi generasi yang tangguh. Generasi yang berakhlak mulia, taat beribadah, dan siap menghadapi tantangan zaman.

Penulis :
Budi Santosa
HP/WA : 0812 157 0562

           

           



Kamis, 07 Desember 2017

Jamaah Thoriqul Mukminin Antusias Sambut Syech Ali dari Arab Saudi

Jamaah Thoriqul Mukminin Antusias Sambut Syech Ali dari Arab Saudi

      Senin (4/12) pukul 11.30 WIB rombongan Syech Ali dari Arab Saudi tiba di Pondok Pesantren Thoriqul Mukminin Gunungkidul. Rombongan ini bertujuan untuk silahturrahmi dan mengecek keberadaan masjid dan bangunan yang pada beberapa waktu yang lalu didirikan atas bantuan beliau. Kondisi bangunan masih sangat bagus dan masih perlu menyelesaikan satu ruang yang belum selesai dibangun yakni ruang dapur. Beliau menanyakan, "Berapa biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pembangunan ruang dapur ini ?" "Sekitar sembilan puluh juta rupiah," jawab Budi Santosa selaku pimpinan pondok.
Jamaah mendengarkan ceramah Syech Ali
     Setelah sholat Dhuhur berjamaah, dilanjutkan pengajian oleh Syech Ali. Beliau menyampaikan tentang keutamaan-keutamaan sholat berjamaah ke masjid. Beliau berharap agar para jamaah selalu menjaga kemakmuran masjid. Setiap adzan dikumandangkan agar segera bergegas kemasjid untuk sholat berjamaah. Jamaah dan para santri menyimak pengajian tersebut dengan penuh seksama. Lebih menarik lagi. pada akhir pengajian, diadakan tanya jawab.Jamaah yang bisa menjawab pertanyaan syech diberikan reward senilai Rp 100.000,00. Sebanyak 22 jamaah yang bisa menjawab pertanyaan syech.
Reward buat Pak Tugiyono








     Tidak terasa waktupun berlalu, sudah hampir dua jam silahturrahmi dan pengajian itu berlangsung.Syech Ali beserta rombongan merasa puas atas sambutan jamaah dan para santri Thoriqul Mukminin. Setelah makan siang di rumah Budi Santosa, rombongan Syech Ali meninggalkan kampung pesantren di dusun Pragak, desa Semanu, kecamatan Semanu kabupaten Gunungkidul.
Foto jamaah dan para santri bersama Syech Ali

Impian Tanpa Batas

          Seorang kaya raya dan banyak duit mengeluarkan jutaan rupiah untuk pendidikan seorang anak dalam sebuah pesantren yang serba mewa...